Makna Kalimat Tauhid laa Ilaaha Illa Allah - Darus Sholawat

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Sunday, March 4, 2018

Makna Kalimat Tauhid laa Ilaaha Illa Allah


Makna Kalimat Tauhid laa Ilaaha Illa Allah adalah tidak ada sesembahan kecuali Allah. Segala sesuatu yang disembah selain Allah adalah batil. Kalimat tauhid bermakna meniadakan hak untuk disembah bagi siapapun kecuali Allah SWT.

Dialah satu-satunya Allah yang berhak disembah, karena Ia adalah satu-satunya pencipta, satu-satunya dalang, dan sutradara yang sebenarnya.

Sementara orang-orang atheis meniadakan hak disembah bagi siapapun bahkan kepada Allah SWT. Mereka mengatakan laa ilaa ha (tidak ada tuhan). Sedangkan orang-orang musyrik memberikan hak disembah bagi Allah dan bagi makhluk-makhluk selain-Nya.

Mereka mengatakan laa ilaa ha illa allah wal ashnam wan nujuum walmasih (tiada tuhan kecuali Allah, patung, bintang, al-masih, dan lain sebagainya).

Seorang muslim yang mengesakan Allah adalah orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk. Ia meniadakan hak disembah bagi semua makhluk. Ia meyakini bahwa segala sesuatu selain Allah itu diciptakan, karena Allah adalah satu-satunya pencipta.

Dialah Allah yang berhak disembah dan yang berhak mendapatkan hak atas segala macam dan bentuk ibadah dzohir maupun batin.
Sesungguhnya hakekat ibadah adalah engkau tidak beriman kecuali hanya kepada Allah. Engkau tidak bersandar kecuali hanya kepada Allah. Engkau tidak memohon pertolongan kecuali hanya kepada Allah.

Engkau tidak memiliki tujuan kecuali hanya kepada Allah. Engkau tidak memiliki keinginan apapun kecuali keinginan untuk bertemu dengan Allah. Engkau tidak melihat kecuali hanya melihat Allah.
Mari kita meminta pertolongan kepada Allah agar Ia memberikan anugerah pemahaman kepada kita mengenai hakekat tauhid yang sebenarnya. Wallahu ta’ala a’la wa a’lam.

Syekh Ali Jum’ah, Al-Bayan


Apa Rahasia Dibalik Penggabungan Kalimat Laa Ilaaha Illallah Dan Muhammad Rasulullah?


Apa Rahasia Dibalik Penggabungan Kalimat Laa Ilaaha Illallah Dan Muhammad Rasulullah? Tujuan penggabungan kalimat laa ila haa illallah (tiada tuhan selain Allah) dengan kalimat Muhammad Rasululloh (Muhammad utusan Allah) adalah menjelaskan cara beribadah agar dapat diterima.
Kalimat tauhid laa ilaa ha illallah berarti tidak ada seseorangpun yang memiliki hak untuk disembah kecuali Allah. Setiap orang yang baru mendengar kalimat ini pasti akan segera bertanya bagaimana cara beribadah dan bertuhan kepada Allah?.

Dan jawabannya adalah engkau beribadah kepada Allah berdasarkan syareat nabi Muhammad SAW yang ditunjukkan dengan kalimat Muhammad Rasulallah. Tidak ada ibadah kecuali hanya untuk Allah. Dan tidak ada cara beribadah kecuali dengan cara syareat Muhammad SAW. Itulah dua syarat ibadah agar dapat diterima.

Allah hanya menerima amal ibadah yang dikerjakan dengan ikhlas hanya karena Allah dan dilakukan dengan cara yang benar yang sesuai dengan cara yang diajarkan nabi Muhammad SAW.
Allah berfirman, qul inkuntum tuhibuunallaha fattabi’uuni yuhbibkumullohu wa yaghfirlakum dzunuubakum. Wallahu ghofuururrokhiim (jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad). Maka Allah akan mencintaimu dan Ia akan mengampuni dosa-dosamu). Karena Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Allah juga berfirman,
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Barangsiapa yang taat kepada Rasul, maka ia telah taat kepada Allah. Dan barang siapa yang tidak taat kepada Rasul, maka ketahuilah wahai Muhammad!, sesungguhnya Kami tidak mengutusmu untuk memelihara mereka. (QS. An-Nisa’: 80).

Sesungguhnya suatu ibadah tidak akan diterima kecuali dengan cara yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu nabi bersabda, “shalatlah sebagaimana aku melaksanakan shalat” (HR. Bukhari).

Nabi juga bersabda, “ambillah dariku cara untuk melaksanakan ibadah haji”. (HR Ahmad, Muslim, Al-Baihaqi)

Itulah penjelasan singkat mengenai rahasia dibalik penggabungan kalimat laa ilaa haa illallah dan kalimat Muhammad Rasuululloh. Wallahu ta’ala a’la wa a’lam.

Syekh Ali Jum’ah, Al-Bayan





No comments:

Post a Comment

Post Top Ad