Karomah Habib Luthfi - Darus Sholawat

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Monday, November 7, 2016

Karomah Habib Luthfi

Terik matahari tak begitu menyengat siang itu. Puluhan orang berkumpul di kantor Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Kantor Kecamatan Dander menjadi posko pemulangan jenazah korban kecelakaan lalu lintas rombongan jamaah pengajian yang menumpangi bus Sang Engon. Kecelakaan terjadi di lingkaran Tol Jatingaleh, Semarang pada (20/02).
Sabtu siang kemarin, sebanyak 16 jenazah yang meninggal dunia tiba di Bojonegoro. Dalam rombongan yang usai menggelar pengajian rutin Jumat Kliwonan di Pekalongan, Jawa Tengah itu sebanyak 72 orang. Dari jumlah itu, 18 orang meninggal dunia sedangkan 54 lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit, Semarang.
16 korban yang meninggal dunia di bawa ke Bojonegoro menggunakan ambulance milik berbagai instansi di Bojonegoro. "Sebagian korban yang selamat juga kita bawa ke sini (Posko korban kecelakaan di kantor Kecamatan Dander,red)," ujar Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro, Hari Kristianto, Sabtu (21/02/2015).
Mereka ke Pekalongan itu dalam rangka menghadiri rutinan jamaah toriqot Syadziliyah yang dipimpin oleh Habib Luthfi Bin Yahya. Menurut keterangan salah satu korban yang selamat, Abdul Ghofur (29) saat ditemui di posko Kecamatan Dander, banyak sekali warga dari berbagai kecamatan di Bojonegoro yang selalu hadir di majelis Habib Lutfi tersebut.
"Tetapi jadwalnya bergantian, kebetulan kemarin Kecamatan Dander," terang Ghofur yang merupakan warga Desa Padang Mentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Ghofur ikut dalam rombongan itu bersama adiknya, Ahmadi (21). Keduanya selamat saat peristiwa kecelakaan bus Sang Engon yang terbalik di Tol Jatingaleh kemarin. Ghofur bersama adiknya duduk di bangku belakang sebelah kiri dekat dengan pintu belakang. Beberapa orang terdengar melantunkan takbir maupun lafadz Allah dengan keras sesaat sebelum bus terguling.
"Ada yang menyebut Allaaahu akbar juga ada yang Innalillahi wainna ilaihi roojiun gitu," terang Ghofur.
Dalam ceritanya, bus yang melaju kencang itu sempat oleng dan terus melaju hingga akhirnya menabrak pembatas jalan dan terguling. Para penumpang yang selamat segera keluar dari dalam bus. Tak lama kemuian, kata dia, bus mengeluarkan asap hingga memenuhi ruangan di dalamnya. Beruntung ia berhasil keluar dari bus itu melalui jendela.
"Saya keluar dari dalam bus bersama adik saya, alhamdulillah saya selamat," tuturnya. Ia hanya menglami luka sedikit di telinga bagian kanan. Sementara adiknya mengalami luka di pelipis mata dan tangan.
Saat pengajian, dia menceritakan, Habib Luthfi Bin Yahya, tidak seperti biasanya. Saat berdzikir bersama ribuan jamaah dari berbagai daerah di Pondok Pesantren Habib Luthfi Pekalongan kemarin, Sang Guru Mulia, -Ghofur menyebut Habib Lutfi- telah mengirimkan ratusan fatihah kepada Waliyullah, kepada Nabiyullah dan kepada orang muslim yang telah wafat.
"Setelah kejadian ini saya berfikir, apakah ratusan fatihah yang dihadiahkan guru mulia kemarin juga untuk korban kali ini. Karena saat rutinan sebelumnya fatihah yang dibaca hanya sedikit," katanya lirih.
Dia menduga bahwa fatihah yang dibacakan tersebut juga merupakan hadiah untuk orang-orang yang meninggal dalam peristiwa kecelakaan itu. Apalagi, lanjut dia, dalam ceramahnya, yang diucapkan Habib Luthfi yakni para jamaah diminta untuk bersabar tatkala menerima musibah atau cobaan.
"Habib juga menceritakan seseorang yang cacat atau memiliki kekurangan tetapi masih selalu bersyukur, itulah contoh orang yang dicintai oleh Allah. Begitu ceramahnya," katanya.
"Beliau seorang wali, karomahnya luar biasa. Saya yakin beliau tahu jika kami akan menerima musibah, karena dawuhnya kemarin juga seperti apa yang telah kita alami," tambahnya.
Data dari Posko Kecamatan Dander menyebutkan, 16 korban yang meninggal dunia antara lain, Tjuti Sutarsini (55), Desa/Kec Dander, Hadi Prayitno (51), Desa Kedungombo, Kecamatan TanjungAnom, Nganjuk, Bima Saputra (10), Desa/Kecamatan Dander, Maryadi (38), Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas.
Maryadi (50), Desa/Kec Dander, Hamli Ibrahim (46), Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Sumisih (45), Desa/Kecamatan Dander, Nanda (11), Desa/Kecamatan Dander, Syarif Hidayatullah, (34), Desa/Kecamatan Kapas, Abdul Ghofur (45), Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Hadi (33), Sumarsih (44), Sukeni (65), Wartini (45), Mutmainah (33), Muhammada (34), semua warga Desa/Kecamatan Dander. Sedangkan 46 orang lainnya luka berat. [uuk]

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad